Saya kagum pada teman lama saya. Meski tidak terlalu dekat, kami cukup
akrab. Saya mengenalnya beberapa tahun lalu ketika awal-awal saya
mengenal dunia tarbiyah. Kini dia sudah beristri (kapan neh gw…?)
Ternyata
oh ternyata, istrinya adalah seorang ukhti yang secara fisik tidak
cantik, saya yakin semua laki-laki akan bersepakat dengan saya. (kalau
cantik kan biasanya relative, tapi kalau jelek kan biasanya mutlak dan
kita sepakat ya?? Hehe… ), Secara manusiawi mungkin orang akan berfikir
bahwa dia tidak sepadan dengan suaminya. Suaminya tinggi, putih, like
Chinese.
Namun “ketidaksepadanan” ini yang justru membuat saya
kagum. Saya selalu kagum pada setiap orang yang memposisikan fisik dalam
level nol persen utk memilih pasangan hidup, sebuah hal yang sampai
saat ini belum mampu saya lakukan.
Saya memang tidak memposisikan
fisik pada urutan pertama. Saya lebih mengutamakan akhlak yg baik
(dengan segala derivasi dan definisi yg terkandung dari kata “akhlak
yang baik” itu).
Tidak akan saya jadikan istri, seorang perempuan
yang cantik namun berakhlak buruk. Bagi saya akhlak yg baik adalah
harga mati! Sesuai dengan anjuran Baginda Rasul sebagaimana saya pahami,
yang sesuai dengan nalar saya tentang interaksi kita pasca menikah,
dimana saya akan bersamanya dalam bentang waktu yang amat panjang.
Setelah
first priority akhlak itulah, kemudian saya memberikan porsi fisik
sebagai tuntutan manusiawi saya sebagai lelaki. Tidak harus cantik,
cukup yang sedang2 saja. maksud saya, “asal ga jelek-jelek amatlah..
..hehe…
Bagi saya ini pilihan yang cukup masuk akal. Saya tak
akan memaksakan diri untuk “beridealisme dengan memilih istri yg
berakhlak baik meskipun secara fisik tidak menarik,” karena hal itu
justru akan membuat dia terluka apabila saya tidak mampu “menutupi”
gesture dan ucapan saya yg tidak tertarik kepadanya pasca menikah.
Saya
akan menikah, dengan wanita yang menarik di hati saya, pertama karena
akhlaknya, kedua karena saya tertarik pada penampilannya. Untuk urusan
harta dan keturunan, saya tak memberikan prioritas sama sekali.
Rasulullah Saw bersabda,
“Mengapa
tidak (kau nikahi) gadis yang ia dapat bermain denganmu, dan engkau
dapat bermain dengannya, engkau menggigitnya dan ia menggigitmu?” (HR.
an-Nasa’I)
Beberapa teman sudah memiliki pasangan hidup, tidak
semuanya cantik--paling tidak menurut saya--. Mereka hebat dan saya
kagum pada cara pandangnya.
Saya kapan?
13/04/10 13.21
Kamis, 21 Maret 2013
fisik nol persen!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar