Jumat, 15 Maret 2013

Kaya hati, kaya makna, kaya jiwa

Gw beruntung bekerja pada sebuah perusahaan dimana pemiliknya adalah orang yang memiliki kepedulian sosial yg amat tinggi. Beliau menaruh perhatian besar terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.

Gw bekerja pada divisi CSR (Corporate Social Responsibility), sebuah divisi yang merupakan implementasi dari kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.
--
Gw memang tidak pergi ke Gunung Mahameru, memandang ke batas-batas langit, dan menikmati indahnya semburat tembaga kemerahan kala matahari senja yang kelelahan tenggelam di ufuk barat.

Gw juga tidak pergi ke Parangtritis, menikmati desiran ombak yang berhembus terbawa angin. Memandang jauh ke horizon dan menikmati hidup layaknya surga!

Namun,

Gw pergi ke daerah perbukitan di Bandung, berencana membangun sebuah sekolah SD yang hancur lebur akibat gempa, dimana murid-muridnya kini belajar lesehan di rumah-rumah penduduk.

Gw susuri daerah pantai di utara Bekasi, dimana rumah-rumah penduduknya masih beratapkan daun rumbia dan berdindingkan bilik bambu yang berlubang-lubang. Dvisi gw punya project membangun sebuah sekolah gratis disana.

Gw juga pergi ke TPST Bantar Gebang, mencium aroma busuk sampah di tengah pemukiman amat kumuh disela-sela gunungan sampah. Entah bagaimana mereka bertahan dengan aroma sebusuk ini…

Gw pergi ke Armo, kawasan pembuangan sampah paling terkenal di Wanaherang, Bogor. Dimana penduduknya menatap gw dengan tatapan curiga dan tak ramah, meski gw berencana membangun sekolah gratis disana untuk mencerahkan masa depan anak-anak mereka .

Gw pergi ke tempat-tempat itu. Menyusuri jalannya, dan memetik berjuta hikmah dari setiap perjalanan yang gw lalui.

Bekerja disini, membuat hati gw menjadi kaya: kaya jiwa, kaya makna.

--
Rumah temen gw, 051209. 14.20

0 komentar:

Posting Komentar