Kamis, 21 Maret 2013

akhlak yang baik

di Bus sore ini, gw lagi baca novel sejarah. Laskar Sabrang, yg berkisah tentang intrik politik Kerajaan Mataram dengan membangun sagarayasa sebagai medan latihan laut untuk menyerang Batavia. tokohnya Arya Sindura, seorang manggala pasukan pedang. rekan2 perlu membaca novel semacam ini, dan temukanlah kearifan lokal khas masyarakat nusantara kita.

Bicara kearifan, suasana dalam bus ini jadi amat relevan. Menarik. Gw emang terbiasa membaca suasana, merenunginya, meski dari hal2 yg paling sederhana. seorang kakek dan seorang perempuan muda 'berjilbab standar' yg duduk di samping gw sedang ngobrol akrab, tampaknya mereka baru saling kenal di bus ini. Kakek yg ramah, sedang mengobrol dgn perempuan muda yg ramah.

Sebelum menikmati cemilannya, perempuan itu menawariku, ramah sekali. Rekan2, ini yg gw maksud kearifan lokal masyarakat kita yg terjaga lestari jauh sebelum zaman Arya Sindura, hingga hari ini.

Terbalik secara diametral dengan pria muda yg sedang berdiri itu, semenjak naik bus dia meracau tiada henti.

"udaaaaahhh!! maju, pir!! (penumpang) ini manusia, bukan tape!!" suaranya cempreng dgn intonasi yg provokatif dan menjengkelkan. Beberapa menit kemudian dia berteriak lagi, "buka!! itu timer kali! buka!!"
Lagi2 teriakannya amat ga beradab! gw tersenyum simpul mendengarnya.

sewaktu ada mobil terjepit di samping bus yg kami tumpangi, dia kembali meracau, mencari teman ngobrol, tepatnya mencari pendengar setia utk mulut besarnya yg provokatif itu...

ini jadi pelajaran berharga buat gw, bicaralah dgn lemah lembut sebagai cerminan dari akhlak yg baik.

--
"ya Allah, karuniakanlah padaku akhlak yg baik...!"
070110. 18:52

0 komentar:

Posting Komentar